Jejak ringan meyirat bahagia..
Jejak berat menguak duka.
Begitu banyak cerita tergantung di dinding hati..
Tak dapat kupilah, semua harus kulalui karena disitulah hidup..
Aku tak mampu membuat semua cerita, kadang dia datang tanpa kuundang.. bahkan kadang tak kuharap.
Tak dapat kuhindari kala duka besar menimpa kami, hanya airmata yang mampu mewakili kehilangan terdalam yang pernah kurasa, ingin kuhapuskan, ingin kutiadakan babak itu.. namun tangan Sang Kuasa adalah diatas segalanya.
Tak sanggup kuenyahkan keraguan dan ketakutanku, kala sebuah hidup mengulurkan tangannya untuk kuraih, sebuah jejak besar yang hendak mengiringi sisa perjalanan hidup, sebuah cinta yang dengan murni dipersembahkan untukku.
Beribu tanya setia berdiam, di benak dan hatiku, "mampukah aku?"
Namun..
Jika Engkau menyeruak dalam senyap, mengapa harus terperangkap dalam kegaduhan benak?
Hari ini, tak ada yang ingin kulakukan..
Hanya mengucap satu kata untukMu Bapa: Terima Kasih.
Begitu banyak jejak yang sudah Kau ukir untukku.. tak semua dapat kumengerti namun dapat kuyakini, bahwa Kau melakukan semua yang terbaik.
Kau beri aku hidup.. Kau suguhkan keindahan dibaliknya.
Kau beri aku hati.. Kau ajarkan cinta didalamnya.
Kau beri aku Kasih.. Kau tunjukkan bagaimana mengasihi.
Nafas yang kuhela.. adalah pemberian terindahMu.
Anak-anak yang kumiliki.. adalah permata karya besarMu.
Keluarga yang Kau persembahkan untukku.. adalah bukti nyata kasihMu.
Dan seseorang yang hadir menemani sisa hidupku.. kembali merupakan kebesaran cintaMu untukku.
Iringi kembali langkahku ke hari-hari baru ini Bapa..
Temani lagi hatiku..
Pegang erat hidupku..
Biarkan hanya tanganMu yang kembali berkarya di dalam hidupku.
Jika aku melangkah pada sebuah cerita baru di tahun ini.. biarkan itu juga semata karena kehendakMu.
Jangan pupuskan cintaku pada mereka ya Bapa..
Aku ingin selalu mengasihi.. seperti aku mengasihi anak-anakku..
Aku ingin selalu memberi cinta.. seperti Engkau yang mencinta.
Mengimani dan meyakini kata-kataMu.. bahwa..
Semua akan indah pada waktunya..