Saturday, January 1, 2011

Selamat Datang Cinta

Begitu banyak jejak tertinggal disana..
Jejak ringan meyirat bahagia..
Jejak berat menguak duka.

Begitu banyak cerita tergantung di dinding hati..
Tak dapat kupilah, semua harus kulalui karena disitulah hidup..
Aku tak mampu membuat semua cerita, kadang dia datang tanpa kuundang.. bahkan kadang tak kuharap.

Tak dapat kuhindari kala duka besar menimpa kami, hanya airmata yang mampu mewakili kehilangan terdalam yang pernah kurasa, ingin kuhapuskan, ingin kutiadakan babak itu.. namun tangan Sang Kuasa adalah diatas segalanya.

Tak sanggup kuenyahkan keraguan dan ketakutanku, kala sebuah hidup mengulurkan tangannya untuk kuraih, sebuah jejak besar yang hendak mengiringi sisa perjalanan hidup, sebuah cinta yang dengan murni dipersembahkan untukku.
Beribu tanya setia berdiam, di benak dan hatiku, "mampukah aku?"

Namun..
Jika Engkau menyeruak dalam senyap, mengapa harus terperangkap dalam kegaduhan benak?

Hari ini, tak ada yang ingin kulakukan..
Hanya mengucap satu kata untukMu Bapa: Terima Kasih.
Begitu banyak jejak yang sudah Kau ukir untukku.. tak semua dapat kumengerti namun dapat kuyakini, bahwa Kau melakukan semua yang terbaik.

Kau beri aku hidup.. Kau suguhkan keindahan dibaliknya.
Kau beri aku hati.. Kau ajarkan cinta didalamnya.
Kau beri aku Kasih.. Kau tunjukkan bagaimana mengasihi.

Nafas yang kuhela.. adalah pemberian terindahMu.
Anak-anak yang kumiliki.. adalah permata karya besarMu.
Keluarga yang Kau persembahkan untukku.. adalah bukti nyata kasihMu.
Dan seseorang yang hadir menemani sisa hidupku.. kembali merupakan kebesaran cintaMu untukku.

Iringi kembali langkahku ke hari-hari baru ini Bapa..
Temani lagi hatiku..
Pegang erat hidupku..
Biarkan hanya tanganMu yang kembali berkarya di dalam hidupku.

Jika aku melangkah pada sebuah cerita baru di tahun ini.. biarkan itu juga semata karena kehendakMu.
Jangan pupuskan cintaku pada mereka ya Bapa..
Aku ingin selalu mengasihi.. seperti aku mengasihi anak-anakku..
Aku ingin selalu memberi cinta.. seperti Engkau yang mencinta.

Mengimani dan meyakini kata-kataMu.. bahwa..
Semua akan indah pada waktunya..

Sunday, October 24, 2010

Pengabdian Tanpa Batas

Dia hadir saat usia kehamilan anak ketigaku menapaki akhir penantian..
Tak ada yang istimewa darinya, amat sangat biasa di kasat mataku..
Seorang gadis desa yang mencoba melakukan sesuatu untuk keluarga dan dirinya.
Kesederhanaan dan keterbatasan kemampuannya, menjadi hal lumrah kutemui di setiap sosok baru yang hadir di rumah.
Tak ada yang menarik perhatianku.. semua berjalan bagai ritme hidup yang sudah tertulis.

Namun perjalanan waktu yang panjang, peristiwa-peristiwa hidup yang terlalui.. semakin membuatku menyadari arti dirinya dalam hidup kami.
Dia ada tidak hanya karena tuntutan hidup semata..
Dia bersama kami bukan melulu demi sebuah pekerjaan..
Bukan tangan dan kakinya yang melakukan banyak hal.. tapi hatinya.
Dia menyertai hari-hari kami.. karena cinta.

Kala hidup begitu menghimpit.. kala dunia berpaling, dia berada disini bersamaku.
Saat jarak memisahkanku dari anak-anak.. saat tak satupun menoleh kami, dia setia mendampingi anakku.
Ketika aku merasa sendiri, ketika aku merasa begitu jauh dari mereka yang kucintai, ditengah derasnya tekanan dan kerling kebencian manusia.. dia berdiri disampingku.
Dia menangis kala aku menangis, dia berada dekat kala aku lelah dan terpuruk.

Dia selalu hadir.. ditengah suka dan duka hidupku..
Dia mengiringi langkah kakiku.. ditengah segala bentuk tangis dan penatku..
Tak pernah sedikitpun dia rela meninggalkanku.. meski desakan keluarga dan orang tua memekakkan telinganya.
Begitu berat hatinya untuk pergi dari kami.. itu yang selalu diungkapkan bersama airmatanya.

Rasa hati hendak menahan kepergiannya..
Seolah ingin kuteriakkan bahwa aku tidak pernah berhenti memerlukannya..
Namun itu bukanlah solusi bijak..
Keegoisan tak pernah mendatangkan kebaikan.. jika aku menghentikannya, itu semata demi kepentingan hidupku.
Lalu bagaimana dengan hidupnya? Bagaimana dengan angan-angannya?
Kesadaran bahwa diapun manusia yang punya harapan dan mimpi, yang akhirnya menanggalkanku dari segala atribut "butuh".
Aku melepaskannya.. membiarkan menemui hidup dan mimpinya.

Aku tidak pernah membayangkan sebuah rasa kehilangan yang dalam..
Hati yang pedih, kekosongan hari yang selama ini kulalui bersamanya..
Tak ada lagi yang dapat kami katakan.. air mata telah menjawab semua kata dan tanya.

12 tahun sudah dia bersama kami..
Bersamaku menjalani hari-hari bahagia dan dukaku..
Dia bukan keluargaku, bukanlah darah dagingku, dia bukan siapapun.. namun dia punya kasih seluas alam.
Dia telah menjadi bagian terpenting dalam hidupku.. dan hidup anak-anakku..
Dia keluargaku, dia saudaraku, dia teman dan sahabatku..
Hanya seuntai kata yang terdiam di ruang hatiku: pengabdian terindah.

Ternyata cinta tak memerlukan ilmu setinggi langit, tak butuh rumus rumit dan kemampuan otak yang dahsyat.
Cinta tidak selalu datang di kalangan orang-orang yang menamakan diri para intelektual, orang-orang yang berpendidikan, orang-orang yang merasa berangkat dari latar belakang hebat, keluarga terhormat.
Yang bahkan kerap kali mereka tidak memiliki cinta... cinta yang mereka tau hanya untuk dirinya sendiri.
Namun cinta hadir dalam sosok sederhana seorang gadis desa yang kerap dipandang sebelah mata..
Dia punya cinta yang besar, karena dia mempersembahkan pada sesamanya.. pada kami.

Terima kasih Tyah, doa dan cinta kami untuk hidup barumu..

Tak ada yang dibutuhkan dari cinta...
Hanya memberi... dan dunia akan merasakan hembusan indah cintamu.

Thursday, October 14, 2010

Perbedaan

Seberapa sulitkah kita memahami sebuah perbedaan?
Saat kau dihadapkan padanya, maka dipastikan bahwa itu tidak seperti gambaranmu..
Kecenderungan kita dengan berbagai sikap dan laku, meniadakan sebuah perbedaan..
Apa yang sangat lazim kita lakukan? Pemaksaan kehendak.
Atau... saat kau tau bahwa dia/mereka berbeda.. maka menjauh adalah hal terakhir yang dapat kau lakukan.
Sebuah perbedaan, maka adalah sebuah perubahan..
Perubahan yang biasanya tidak diharapkan, bahkan kadang tak diinginkan hadir di hari-hari kita.

Dapat membantukah bila kita mencoba berpikir?
Bahwa tidak semua yang kau inginkan bisa kau dapat..
Bahwa tidak semua asa dan mimpimu bisa kau raih..
Usaha yang dilakukan hanya sebatas pada kekuatan manusia belaka, kita lupa akan Kuasa terhebat, yang menentukan semua yang ada di alam ini.

Mengedepankan keinginan semata karena ketidakmampuan akan satu keadaan, lalu bertindak seperti yang kau mau... hanya akan menghasilkan ketidakmurnian, sebuah kepalsuan... sebuah ketidakjujuran.
Memanipulasi keadaan demi kebutuhan diri, mengatasnamakan kebenaran hanya demi pembenaran diri.
Sebenarnya... bukanlah mampu atau tidak mampu.. tapi MAU atau TIDAK MAU.
Mau melihat dan bertoleransi pada hati dan pikiran orang lain..
Mau mengerti bahwa apa yang kau anggap baik, belum menjadi jaminan kebaikan untuk orang lain..
Memahami dan mau membuka diri... bahwa apa yang dia butuhkan bukanlah apa yang kau ingin suguhkan..
Dan ketika kau bersikukuh pada kekerasan hati dan egomu, maka lahirlah sebuah kehampaan... sebuah ketiadaan.

Belajar untuk mengerti dan memaklumi sekitarmu..
Belajar untuk mengerti bahwa isi kepalamu tidak dapat kau paksakan pada siapapun..
Setiap pribadi memiliki rasa, keinginan dan asa yang berbeda..
Indah jika semua dapat berjalan seiring..
Namun hanya pengertian yang dapat menyelesaikan sebuah perbedaan..
Mengerti bahwa dirinya... bukanlah dirimu.
Bahwa keinginannya... bukanlah keinginanmu.

Allah Bapa tidak menciptakan manusia sama dan seragam..
Perbedaan tidak selalu menghasilkan perselisihan..
Dari perbedaan dapat muncul sebuah pertikaian, namun dari perbedaan juga muncul sebuah kekuatan..
Perbedaan kadang membuat kita sadar bahwa hidup ini "berwarna"
Dinamika hidup berjalan saat kita dapat melihat perbedaan dengan "kacamata" yang lebih luas.
Pahamilah...
Belajarlah akan sebuah perbedaan.